Minggu, 13 Agustus 2017

Pahlawan Perang Dunia [Bagian 2]

Author : Ihsan Iskandar

Disepanjang perjalanan dari hutan ke desa magna. Fauzan bersama dengan  lelaki tua namun berbadan kekar dengan jenggot putih dan tanda luka silang di atas alis kanannya menyelusuri dan mengobrol sekaligus menghabiskan waktu.

"Jadi dari mana kau berasal tuan mecov?"

"Ehh... hmm... aduh lukaku!"

"Ehh sabarlah pak, kita akan sampai"

Walaupun mengobrol dan melakukan tanya jawab yabg mengasyikkan. Namun ketika menanyai tentang asal daerah, tempat tinggal. Mecov hanya berusaha lari dari pertanyaan itu. Tapi, Jusup hanya berpikir itu adalah khayalannya dan Mecov bukannya tidak ingin menjawabnya.

Setelah 2 jam lebih perjalanan. Dengan beberapa lusin kayu bakar di punggungnya, Jusup masuk ke desanya bersama dengan Mecov. Mecov yang melihat secara tertegun keadaan desa Magna. Dengan lingkungan yang sangat bersih dan desa yang dikerubungi oleh pohon jati yang lebat. "Desa Magna benar benar sangat alami" Itulah yang dipikirkan oleh Mecov.

"Selamat datang di desa Magna. Mecov!"

Jusup yang berkata seperti penunjuk jalan itu sangat senang menunjukkan desanya.

Setelah mengajak Mecov berjalan-jalan menyusuri desa Magna karena permintaan dari Mecov sendiri. Jusup membawanya ke rumah kepala desa yang terletak dekat di balai desa.

"Selamat datang di desa Magna! Saya adalah kepala desa Magna. Saya tidak pernah menyangka akan berjumpa dengan pendatang baru, apalagi prajurit Roxalia secara langsung."

"Ehh... hmm... iya saya adalah Mecov, tentara Roxalia yang sedang berjaga diperbatasan, namun diserang hewan buas dan diselematkan oleh Jusup"

Jusup yang mendengarnya merasa bangga dan membusungkan badannya sembari melipat tangannya menunjukkan kesombongannya.

"Baiklah. Tuan Mecov segera obati lukamu dan Jusup, tolong bawa tuan Mecov kesana"

"Baik Pak!"

Setelah usai, Jusup dan Mecov pergi ke tempat perobatan desa. Namun ditengah jalan langkah mereka terhenti karna seseorang memanggil dari belakang.

"Heii! Jusuf! Kau dari mana saja!"

Mereka berdua serentak melihat kebelakang, Jusup melihat orang itu dengan wajah takut, namun Mecov melihat orang yang memanggil mereka dengan wajah sangat tertegun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar