Kamis, 17 Agustus 2017

Pahlawan Perang Dunia [Bagian 19]

Pahlawan Perang Dunia [Bagian 19]

“Hei apakah itu si anak spesial?”

“ya itu adalah si anak spesial kesayangannya Kepala Sekolah”

“Tapi aku mendengar bahwa dia menyogok Kepala Sekolah untuk masuk kesini”

“bukan bukan, dia mendekati anak Kepala Sekolah si Sarah, aku melihatnya ketika di ruang ujian tulis yang sama denganku”

“ehh!? Benarkah? Menjijikkan!”

Gosip panas selamat datang di pagi hari yang cerah bagiku, di hari pertama spesial ini, aku sudah memiliki Imej yang buruk. Kemarin setelah aku diterima dan mendapat beasiswa khusus dari kepala sekolah secara langsung, mulai beredar macam-macam mengenaiku. Dan dari semua gosip itu tidak ada yang, tidak ada yang baik. Bahkan itu berlanjut sampai ke upacara penerimaan Pelajar baru.

“haaaaa…” aku menghela nafas panjang

“hei ada apa Jusuf? Kau terlihat tidak sehat?”

Jack yang berada di sampingku bertanya kepadaku. Aku heran kenapa dia bertanya itu, aku yang sedari tadi jalan berdampingan dengannya malah tidak mengetahui tatapan benci dan iri orang lain kepadaku, dan bisikan-bisikan negative itu. Tapi karena itu Jack, itu bukanlah hal yang mustahil kalau dia tidak mengetahuinya.

“tidak apa-apa aku hanya sedikit lelah”

“mmm… kau harus lebih banyak istirahat seperti aku Jusuf”

“ya seperti kau Jack, tidur lebih dari 10 jam dalam sehari.”

“Yup, hebatkan?”

Jack yang bangga dengan kekurangan dari kelebihannya itu membuatku menyerah dan hanya menganggukkan kepala ku kearahnya.

Setelah kata sambutan dari Kepala Sekolah Reno Troth, selanjutnya kata sambutan dari pelajar baru pemiliki nilai tertinggi sebagai wakil dari kami. Laki-laki berambut Scarlet seperti rambut yang tidak asing bagiku, kulit putih dan mata berwarna hijau terang. Serta tinggi lebih dari 185 cm. Yup, dia adalah laki-laki yang sempurna dan memiliki aura yang misterius.

“tidak salah lagi, memang dia” Jack mengucapkan itu tanpa sadar

“hmm? Apakah kau kenal dia?” aku bertanya karena penasaran

“ohh… aku mengenalnya, kami selalu dalam tempat yang sama dalam ujian kemarin.”

“ohh, dan apa yang hebat darinya? Apakah hanya dari warna rambutnya itu?”

“Kehebatannya? Dia adalah peserta tercepat yang mengumpulkan ujian tulisan, pemiliki nilai ujian fisik jauh di atas rata-rata, bahkan sepertinya melampauiku. dan ketika ujian bela diri, dia mengalahkan lawannya dengan satu gerakan.”

Aku paham sekarang, ternyata ada manusia seperti itu juga di AMIR, tapi kalau sudah melampaui ujian fisik Jack, dia pasti adalah seorang monster. Aku mendengar dia memberikan kata sambutan. Tapi ketika dia akhir katanya, dia menunjukku.

“dan saya yang bernama Rian. akan menumpaskan segala ketidak adilan yang terjadi disini, seperti kecurangan beasiswa yang membuat semua Pelajar geram akan hal itu” Mata Hijau itu dengan tajam melihatku, dan diikutin oleh seluruh peserta yang ada disana.

Wah... wah… aku sudah menjadikan seluruh pelajar adalah musuhku. Aku bertanya-tanya apakah ada hal lebih buruk daripada ini akan terjadi?

Setelah penutup luarbiasa dari laki-laki berambut scarlet itu, yang menaiki panggung selanjutnya adalah ketua Dewan Pelajar di AMIR, paras wanita cantik yang memakai baju dan rok Putih, serta lencana emas pelajar di sisi kanan dadanya. Tapi yang menarik perhatianku adalah rambut panjang semampai berwarna Scarlet Ungu. Aku menduga seperti melihat wajahnya, tapi aku berpikir itu hanya perasaanku saja karena jarak yang jauh membuat aku tidak bisa melihat dengan jelas.

Perempuan itu berdiri di podium dan mulai berbicara.

“Namaku adalah Tya. aku adalah Kepala Dewan Pelajar di AMIR…”

Ohh sekarang aku tau kenapa dia tidak begitu asing bagiku, ternyata perempuan itu adalah Tya yang aku dan Jack selamatkan ketika diperjalanan ke kota. Tapi karena kesan buruk yang kuberikan padanya selama diperjalanan, hari-hariku akan kacau balau karena Kepala Dewan Pelaar memiliki izin khusus untuk mengatur semua pelajar. Yup, aku menarik kembali kata-kataku, ternyata hal yang lebih buruk masih bisa terjadi.

Setelah Tya menyampaikan kata sambutannya dengan gagah. Aku tidak pernah melihat sikap Tya yang seperti itu sebelumnya, mungkin dia memang memiliki sisi yang lain. Setelah upacara pelajar baru selesai, seluruh pelajar mulai keluar dari aula dan menuju kelasnya masing-masing. Tapi ketika aku bangki Jack menepuk pundakku. Dengan mata yang begitu serius, aku belum pernah melihat wajah serius Jack yang seperti ini jik bertanya.

“Hei Jusuf, sepertinya perempuan bernama Tya itu mirip dengan Tya yang kita selamatkan kemarin, apakah itu kembarannya ya?”

Baiklah, aku menaik kembali kata-kataku, aku memukul kepala Jack hingga membuat suara *Tuk.

“Awww… apa yang kau lakukan Jusufff?” Jack bertanya sambil memegang kepalanya dengan kesakitan

“tidak ada aku hanya sedikit merasa kesal. Ayo kita ke kelas”

“hei hei tunggu!? Kenapa kau melakukan itu!? Dan kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku!?”

Aku yang malas melihat kearah Jack hanya jalan terus tanpa menghiraukan nya yang sedang merengek-rengek dibelakangku.

Ketika sampai di kelas 1 J. aku yang sepertinya masuk paling akhir mendapat perhatian seluruh pelajar yang sudah duduk di bangkunya masing, mata iri yang tajam hingga menusukku seperti pagi tadi , apalagi diasah dengan pernyataan lelaki bernama Rian itu. Tekanan atmosfir terasa berbeda, tapi aku tetap berjalan ke bangku kosong ujung kanan atas.

Kelas di dalam AMIR terbagi dari A-J. dan pembagian itu berdasarkan nilai ujian masuk. Dan J adalah bagi pelajar pemiliki nilai terdendah. Aku sudah pasti masuk disini setelah tidak melaksanakan ujian beladiri. Dan Kelas A merupakan kelas paling elit yang terdiri dari pelajar dengan nilai-nilai sempurna. Jack berada di kelas A dan Yuna berada di kelas A juga.

Aku yang bahkan sudah duduk diam tidak bersuara masih mendapat tatapan benci dan bisikan-bisikan dari orang-orang di kelasku. Aku hanya menghiraukannya dan melihat ke arah jendela luar. Setelah beberapa menit, seorang laki-laki dengan berperawakan seram, kekar, serta besar dan sebuah luka bakar di kanan wajahnya berdiri di depan kami semua.

“KALIAN CACING CACING KELAS J! AKU SEKARANG AKAN MENJADI WALI KELAS KALIAN TAHUN INI JADI TURUTI APA YANG AKAN KUKATAKAN DARI SEKARANG JIKA KALIAN MASIH INGIN HIDUP!”

Seluruh pelajar yang belum siap dengan teriakan keras itu terkejut dan keringat dingin, mereka tidak berkutik melihat pemandangan yang tidak terduga itu.

“Ehem… mungkin suara ku terlalu keras”

‘ya tentu saja, kau bahkan membuat kupingku sakit pak tua.’ Ucap dalam benakku

“namaku adalah Igor Gal, kalian dapat memanggilku Sir Igor. Apakah kalian paham?”

Semua pelajar tidak menjawab sedikitpun.

“APAKAH KALIAN PAHAM CACING-CACING SIALAN!?”

“PAHAM SIR!”

Semua pelajar sontak berdiri dan hormat sembari memberi jawaban kepada Sir Igor

“bagus, sekarang pertama sekali kalian semua akan melawanku secara bersama-sama”

Ouh… pernyataan tidak  terduga terlontar dari mulut Sir Igor, dan beberapa pelajar bingung dan takut dan bingung setelah pernyataan. Sepertinya tidak ada yang berani melawan Sir Igor, lihat saja tubuhnya yang begitu besar dan kekar. Tapi Sir Igor menambahkan kalimatnya

“hmm… jika kalian dapat mengalahkanku, aku akan memberikan kalian nilai sempurna dan kalian tidak perlu bertemu denganku lagi selama setahun”

Sontak setelah mendengar itu, semua pelajar mulai berdiri dan berteriak semangat. Wajah takut berubah menjadi wajah dengan kepercayaan diri yang sangat luarbiasa. Dan setelah itu, Sir Igor VS seluruh kelas dimulai.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar