Minggu, 13 Agustus 2017

Pahlawan Perang Dunia [Bagian 1]

Pahlawan Perang Dunia [Bagian 1]

Author: Ihsan Iskandar

"Hooaaammm~"

di dalam ruangan kecil 8x8 meter tersebut, terlihat seperti sebuah kamar, namun hanya tersedia alas kasur dari kain hitam sepanjang 6x8 meter. hal ini berguna untuk menghilangkan dinginnya lantai kayu rumah.

"hei Jusuf, bangunlah, sudah saatnya kau berkerja, dan jangan lupa bangunkan ketiga adikmu juga"

"hmm... 5 menit lagi, kak Sherliii~"

yang membangunkan Jusuf adalah Sherli, kakak perempuan dari Jusuf ini memiliki berperawakan cantik, tinggi 169 cm yang membuatnya semampai, dan tubuh yang langsing dengan umur masih muda 19 tahun. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa Sherli ada pujaan (kembang desa) di tempatnya, dan banyak pria di desanya yang ingin menikahinya namun ditolak.

"Jika kau tidak bangun Jusuf, akan kakak kurangin jatah makanmu"

"Prajurit Josep siap untuk perintah BU!"

"hahaha, begitu donk, cepat bangunkan adikmu, Tio, Tigris, dan Telo juga. setelah itu cuci matamu dan cari kayu bakar ke hutan seperti biasa"

"SIAP BU! hehehe"

Dengan sikap seperti prajurit, bahkan memanggil kakaknya dengan panggilan "Bu". Jusup membangunkan adik nya dan bersih bersih.

Di desa terpencil diperbatasan 2 Negara besar, yaitu Republik Roxalia dan Kerajaan Madonia. "Desa Magna" yang merupakan nama desa tersebut adalah milik dari negara Republik Roxalia itu hanya memiliki 130 kepala keluarga. walaupun 2 Negara ini Sering berperang dulunya dan menandatangani perdamaian "Treaty of Contract" dari tahun 1930 sampai tahun 1940 sekarang.

Perdamaian yang didapat selama 10 tahun ini sangatlah berharga, walaupun Jusuf ketika itu berumur 5 tahun dan tidak mengingat apa-apa, karena Desa Magna tidak terkena dampak perang karena perbatasan paling bawah dengan kondisi hutan lebat yang mengganggu arah navigasi kendaraaan darat serta tanah yang tidak datar. oleh karena itu Jusup dan Desa Magna tiidak khawatir akan bahaya perang walaupun akan berkecamuk, apalagi ketika situasi damai seperti ini.

"Baiklah, Kak Sherli aku akan pergi!"

"Hati-hati Jusup di Hutan, jangan sampai tersesat dan jangan pulang terlalu malam"

"Baik kak!"

Jusup pergi kedalam hutan sambil melambaikan tangannya dan menghilang kedalam Hutan

"Kejayaan bagi Republik~ Mereka tidak akan kalah"

2 jam sudah berlalu, Fauzan mengambil kayu kering sembari menyanyikan lagu kebangasaan Republik Roxalia.

"Kedamaian di dapat~ Jika Perang Dihentikan~ EITSS. apa itu?"

ketika Jusup berjalan melakukan tugasnya, dia melihat seorang pria tua dengan tinggi 180 cm dan memakai baju serba Hijau. Darah yang terlihat dari atas kelopak matanya, serta pundak yang berdarah meninggalkan jejak merah di baju hijaunya.

Jusuf "Aku harus menolongnya"

menghampiri lelaki tua yang sedang bersandar sebuah pohon besar

"Maaf pak, apakah kau tidak apa-apa?"

"HIII! Siapa kau!? aku pikir disini adalah Daerah aman, SIAL!"

Lelaki tua itu loncat kebelakang dan menyiapkan pose tangan bersiap memukul

"Tenanglah Pak. aku Jusup, aku adalah anak dari Fellin Macolay dari Desa Magna di dekat sini?"

Lelaki tua itu diam sejenak melihat penampilan Jusup, dan setelah beberapa lama lelaki tua itu menurunkan sikap pose bertarungnya

"wah... Jusup ya? Aku adalah Mecov, aku tersesat dan jatuh ketika dalam perjalanan ke kota, kau bilang di sini ada desa ya? apakah kau bisa mengatarkan ku kesana, aku memerlukan obat seperti yang kau lihat"

"Baiklah!"

Tanpa pikir pannjang, Jusup membawa lelaki tua tersebut tepat ke arah Desa Magna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar